Seperti yang sudah saya sampaikan di postingan sebelumnya, yang paling penting untuk memulai bisnis adalah action. Tapi saya perhatikan, banyak dari kita yang kesulitan memulai karena terlalu banyak berpikir hal-hal yang susah.
Yang paling sering saya dengar adalah: “Saya pengen bikin bisnis online seperti mbak, tapi saya gaptek banget!”
Saya pikir, ini hanya masalah kemauan aja. Kemauan kita cukup keras nggak untuk mau memulai bisnis. Saya wanita, tapi bisa belajar IT selama 4 tahun saat kuliah dan bekerja sebagai web developer pula selama 2,5 tahun. Sekarang malah punya startups (perusahaan rintisan digital) dan organize event komunitas #StartupLokal setiap bulan. Padahal dulu kalau mau disuruh memilih, saya inginnya juga belajar sastra Inggris dan menulis puisi sepanjang hari 😀 Tapi saya sadar, teknologi adalah katalis. Alat untuk mempercepat saya meraih tujuan. Maka dari itu, saya perdalam kemampuan saya di bidang itu.
Saya pernah mengajar workshop di depan 300 ibu-ibu Dharma Wanita seluruh Indonesia untuk membuat toko online dengan Multiply. Tadinya saya agak gugup juga. Apakah dalam waktu yang singkat, saya bisa mengajari ibu-ibu yang usianya sudah setengah baya, untuk membuat toko online. Ternyata semangat belajar mereka luar biasa. Semangat berkarya-nya juga. Diberi contoh sedikit saja, mereka sudah bergerak sendiri. Membuat dan menghias toko online mereka, sesuai dengan bisnis yang ingin mereka jalankan masing-masing. Kalau mereka saja bisa, kenapa kita yang lebih muda tidak bisa?
Teman-teman seller di Multiply adalah salah satu contoh paling bagus para wanita yang tidak takut untuk meng-eksplor teknologi. Awalnya, Multiply adalah salah satu blogging platform yang populer di Indonesia karena menawarkan fasilitas lengkap untuk blogging termasuk untuk sharing photo, video, reviews, guestbook dan lainnya. Melihat hal ini, wanita-wanita yang kreatif (saya perhatikan seller Multiply kebanyakan wanita), mulai berjualan dengan menggunakan platform Multiply. Toko-toko online berbasis Multiply pun mulai marak, sehingga membuat penerbit Media Kita menghubungi saya, untuk menuliskan buku berjudul “Membuat Toko Online dengan Multiply“. Buku itu menjadi buku how-to pertama saya dan menjadi buku best seller. (Yang mau beli, nanti ya, saya akan menulis versi update-nya agar sesuai dengan fitur-fitur terbaru Multiply :D)
Waktu saya ke Irlandia, saya juga cerita sama para pemerhati IT sana tentang fenomena ini, dimana Indonesian users bisa mengevolusi Multiply dari sekedar blogging platform menjadi situs jejaring belanja sosial 😀 Sekarang sudah ada 35.000 merchants (penjual) dengan 2.000 new merchants setiap bulannya di Multiply. Perkembangannya sangat menjanjikan hingga membuat Multiply resmi membuka kantor di Indonesia pada tanggal 15 Desember 2010. Kantor Multiply di Indonesia adalah yang terbesar kedua setelah kantor pusat-nya di Florida! Lebih jauh lagi, untuk membuktikan keseriusannya di e-commerce, Multiply meluncurkan platform e-commerce yang meliputi katalog toko yang diintegrasikan dengan shopping cart dan proses pembayaran yang didesain untuk mempermudah transaksi bagi pembeli reguler maupun yang baru mengenal Multiply: MULTIPLY 5.0
Congratulations dan selamat datang Multiply Indonesia! I’m sure dengan menggunakan alat yang sudah biasa kita gunakan untuk ngeblog, berbisnis (dan berbelanja *ehm*) online akan semakin mudah dan menyenangkan. Let’s Multiply-ing!
Leave a Reply