Senang sekali saya diundang oleh TransTV untuk ikut sharing tentang Kutukutubuku.com di acara komunitasnya TransTV, TransMania. Hadir sebagai audience antara lain komunitas Tangan di Atas (TDA), Indonesia Young Entrepreneurs (IYE), BundaInBiz (BIB) dan dari TransMania.
Kenapa saya dan Nadya serta Sharah dari BIB yang diundang malam itu? Katanya sih pengen menunjukkan kiprah Kartini masa kini hehe jadi enak. Acara dibuka dengan sambutan dari tuan rumah (Mas Tyo), yang katanya akan rutin ngadain acara gathering namun dengan topik yang berbeda. Trus lanjut dengan talk show.
Saya duluan yang cerita soal Kutukutubuku.com. Cerita soal diri sendiri itu memang paling gampang. Tapi jadi gampang-gampang susah juga karena saya nggak mengikuti pakem-pakem dunia bisnis. “Kutukutubuku.com dari berdiri sampai sekarang nggak punya budget khusus untuk marketing,” kata saya sama Mbak Tera dari TransMania pas lagi duduk ngobrol-ngobrol di belakang. Ucapan yang bikin kaget diri sendiri juga (selain bikin kaget orang lain hehe), kok bisa ya. “Mbak efektif nggak community building-nya mengingat effort yang harus dikeluarkan cukup besar….” Community building? Oooo jadi yang kami lakukan selama ini namanya community building. Effort? Maksudnya nonton bareng dan jejeritan nonton Edward Cullen itu? Aduh, susah kalo dibilang effort hehe. Namanya juga hobi. Prinsip saya sama Angel adalah just do it & have fun. Kalau punya ide, langsung eksekusi. Kalau ada yang salah ya perbaiki lagi sampe bener dan jangan lupa tetap bersenang-senang. Well, businessman beneran kali nggak setuju dengan kami, but at least it works for us 😀
BundaInBiz juga perkembangannya menakjubkan di bawah kepemimpinan Jeng Nad dan Sharah. Salut buat ibu-ibu ini yang bisa mengorganisir ibu-ibu lainnya dan bisa menghasilkan serta tentunya menciptakan lebih banyak entrepreneur baru.
Ngomong-ngomong soal menciptakan entrepreneur baru, sudah ada beberapa orang yang saya kenal sedang menganggur. Dengan kondisi perekonomian yang nggak menentu gini memang tambah susah buat apply kerjaan. Maka dengan adanya komunitas-komunitas entrepreneur ini diharapkan makin banyak orang-orang yang bisa terinspirasi untuk buka usaha sendiri.
TukuSolution (anak perusahaan Kutukutubuku.com) juga punya komitmen yang sama untuk menciptakan lebih banyak pengusaha khususnya pengusaha online yang akhirnya nanti diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan lebih banyak lagi. Dari TransTv sendiri komitmen tersebut dimunculkan dalam bentuk tayangan ‘Bosan Jadi Pegawai‘ dan ‘Hidup Ini Indah‘. Direktur TransTv, Pak Ishadi SK, yang juga hadir malam itu, mengutip perkataan Ciputra “Jika 2 persen saja orang Indonesia menjadi entrepreneur maka masalah ekonomi kita bisa terbantu.” Sekarang di Singapur sudah ada 7% entrepreneur dan di USA ada 11%. Di Indonesia? Masih kurang dari 1%!
Diskusi diakhiri dengan adem oleh pak Ishadi SK saat beliau membacakan puisi-puisi karyanya sendiri. Bagus-bagus terutama yang terakhir (feel related karena lagi ‘menunggu’ hehe). Pas saya kasih kartu nama, Pak Ishadi bilang, “Laku nggak ya buku saya kalau dijual di Kutukutubuku?”
I don’t know. You guys tell me! Kalau penasaran pengen punya buku kumpulan puisinya Direktur TransTV, silahkan pre-order dengan menulis ke email auliah5 [at] gmail.com dengan subject: PRE-ORDER BUKU PUISI ISK. (Note: I don’t have the book just yet, just tell me you’re interested and I will contact Mr. Ishadi to tell him kalau bukunya laku hehe)
Leave a Reply