“Always speak the truth, even if it is bitter.” (Baihaqi)
Hashtag #IndonesiaJujur muncul di twitter setelah kabar mengejutkan tentang seorang anak pintar di sebuah SD di Surabaya, yang diminta untuk memberikan contekan kepada teman-temannya oleh sang guru. And this is not the shocking news. Ibunya, Siami, yang mengetahui hal itu, langsung melapor ke Kepala Sekolah, Komite Sekolah lalu ke Diknas tanpa hasil yang memuaskan. Begitu berita ini ter-blowup media, para orang tua murid mengecam Ibu Siami karena telah bersikap ‘sok suci’ dan mengusirnya dari neighbourhood. Wow… I can’t believe what I read. Speechless. Bagaimana pemikiran masyarakat kita bisa sangat absurd dan begitu kompak dalam ke-absurd-an?
Di twitter, karena masalah ini, saya jadi ingat dan sharing tentang pengalaman saya selama sekolah. Waktu SD, saya (dan teman-teman sekelas) pernah diberikan kunci jawaban oleh guru saya pada saat ujian. Ini SD! Saat usia dini, dimana anak-anak perlu diberitahu apa yang benar dan apa yang salah (and cheating is obviously wrong), gurunya sendiri, orang yang diharapkan bisa memberi contoh yang baik, malah melakukan hal yang tak terpuji. Wajar saja jika setelah itu anak-anak menjadi bingung. Konsep menyontek menjadi terlanjur ‘halal’ di pikiran mereka, dan pemahaman ini berlanjut terus hingga SMP, SMA, kuliah, hingga dewasa (saat penerimaan CPNS misalnya hihi). Lihat betapa bahaya-nya ini untuk mental generasi penerus Indonesia.
Sistem pendidikan yang berpaku pada nilai akhir, dan bukan proses, turut membuat pressure untuk menyontek (dan menghalalkan menyontek) menjadi tinggi. Guru tentu ingin anak didiknya semua lulus dengan nilai baik, dan murid juga ingin bahkan anxious untuk bisa lulus. Tidak lulus adalah end of the world untuk mereka (dan orang tuanya). That’s why karena pressure nilai = prestasi = hidup, akhirnya muncul kejadian orang tua murid dengan histeris menuding Bu Siami, yang sejatinya melakukan hal yang benar, tiba-tiba menjadi salah, karena kejujurannya.
@bincangedukasi show some concerns about this matter and want us to spread the word. If you really care about the future of our nation, please create your own post of #IndonesiaJujur to support this cause.
We want the best for these children, right?
Let’s be honest, starting with ourself.
Leave a Reply