Kemarin, tgl 29 Agustus 2008 bertempat di Restoran Bakul Sekul, teman-teman saya yang pintar dan banyak ide (Catur PW, Pitra, Anggun, and many more :D), berinisiatif membuat acara kumpul-kumpul yang bertajuk ‘Fresh – Freedom of Sharing)‘. Acara ini dimaksudkan untuk melanjutkan ‘itikad’ baik Pak Nukman yang dulu sempat mengadakan acara Pengajian Dotcomer. And turned out, acaranya memang benar-benar Fresh! I like it a lot. Meskipun capek dan ngantuk (setelah series of meeting seharian), tapi saya tetap di tempat sampai acara selesai sekitar setengah 11 malem.
(Photo By Satya)
Banyak banget teman-teman yang hadir di acara Fresh, baik yang udah kenal (Satya ketemu lagi kita) maupun yang baru kenal (Hai KapKap nice to see you! Biasanya lewat Twitter aja hehe). Seneng bisa tambah teman, tambah pengetahuan dan tambah motivasi serta inspirasi. (Ada Mbah Wicak Pecas Ndahe dan Paman Tyo juga yang baru kali ini saya lihat dengan mata kepala sendiri)
Acara dibuka dengan presentasinya Boy Avianto tentang ‘Percuma BisnisOnline’. Intinya, ngapain bisnis online capek-capek kalo udah 5 tahun bisnis nggak untung juga hehe.
Yang menarik sharingnya tentang 6 perangkap bisnis online. Antara lain:
- Harapan Muluk (Saya punya modal 20 juta, pengen bikin web kayak DetikCom, dan pengen profit 2 M tahun depan)
- Kurang Investasi Waktu (Bisnis online saya maju tapi saya masih kerja full time di sebuah perusahaan, sering lembur dan sering keluar kota)
- Salah Persepsi (Saya denger bisnis online itu bikin cepat kaya?)
- Kurang Pengetahuan (Saya mau bikin bisnis online, tapi saya nggak punya email dan nggak ngerti internet. Pegang komputer juga setahun sekali.)
- Pelit untuk Investasi (Web toko online yang rame ditaruh di server Pentium 2 aja deh. Sama aja kan?)
- Takut Hambatan (Kok udah 6 bulan web saya nggak rame-rame sih…)
Jadi karena udah tau perangkapnya, jangan sampe terperangkap, ya!
Trus Mas Andy Santoso lanjut presentasi tentang 6 Tips How to Start Successful Online Business. Ada pertanyaan tentang mencari investor, yang dijawab langsung oleh salah satu pendiri DetikCom. Interesting! I love success story!
Kemudian ada bagi-bagi buku dari Kutukutubuku.com buat 3 pemenang yang beruntung. Kesempatan gue untuk memperlihatkan kenarsisan diri hihi.
(Photo By Satya)
Presentasi lanjut lagi dengan ulasan Grace, founder dari Books For Hope Foundation. Yayasan non profit ini berdiri bulan Mei 2008 dan sudah punya 7 perpustakaan! Hebat ya! Yang lebih hebat lagi adalah Grace ini bukan orang Indonesia, tapi dedikasinya untuk membangun perpustakaan-perpustakaan di desa-desa di Indonesia itu tinggi banget. Bayangin apa nggak merah muka kita kalo ada orang lain yang lebih gigih memperjuangkan bangsa dari kita sendiri??
‘Business Model’ dari Books for Hope ini kira-kira begini:
- Books For Hope akan provide 1 perpustakaan berisi 1000 buku bagi satu desa yang membutuhkan (they also provide some alat tulis, crayon, dll)
- Mereka membantu hanya bagi yang ingin dibantu. Jika kemauannya tidak cukup keras, maka BooksFor Hope tidak akan membantu
- Bukti kemauannya keras adalah penduduk harus menyediakan satu ruangan khusus yang nantinya akan dijadikan perpustakaan. Ini akan membuat tumbuhnya sense of belonging di masyarakat akan perpustakaan ini
- Harus ada 2 orang guru dari masyarakat yang akan diajari caranya merawat buku di perpustakaan
- Ada pinalty-nya, jika ada 20 buku saja yang hilang dari koleksi perpustakaan, Books for Hope akan menarik semua buku keluar dari desa itu (huhu tegas dan mantap hehe)
Tujuan Books For Hope jelas untuk mengurangi buta huruf di Indonesia, menambah minat baca hingga membuat wawasan seseorang semakin luas, membuat warga desa juga tidak mudah ditipu, dan tentu ujungnya diharapkan bisa mengurangi tingkat kemiskinan. Goal mereka, membuat 2 perpustakaan setiap bulannya! Patut mendapat applause 🙂
Grace and I will talk more about this in our next meeting. I believe we share the same vision and Kutukutubuku.com will try our best to support Books For Hope 🙂 Kalau ada yang mau lihat video presentasi-nya Books For Hope yang inspiring banget, bisa klik disini.
Setelah Grace selesai, Mas Ilya Alexander dari Narrada.com menyampaikan presentasi singkat tentang Dependency. Gimana kita sangat ketergantungan dengan teknologi dan internet pada khususnya. Lagi bengong, inget Twitter. Lagi macet, ngecek Plurk. Sounds Familiar? hehe. Presentasinya diakhiri dengan ajakan untuk ‘unplugged’. Melepaskan diri dari internet untuk sementara waktu. Well, I can do it, tapi most of the time begitu kembali, gue stress sendiri karena kebanjiran email dan kebanjiran to-do lists haha.
Setelah gue pikir acara selesai dan udah siap-siap pulang, ternyata Anggun baru mau memulai acara inti. Gubrak.
Anggun bicara soal Fresh, kenapa kita ngumpul-ngumpul, dan ke depannya mau ngapain. Anggun bilang, kita ngumpul karena kita punya 1/1000 dari Steve Jobs yang patut disyukuri dan dimanfaatkan hehehe. Antara lain:
- Innovation
- Excellence
- Love what you do
- Don’t settle
- Make conversation
- Make meaning
- Have a beginner’s mind
- Make mistakes
Fresh itu menjadi semacam forum yang isinya orang-orang yang akrab dengan internet, pelaku bisnis, pekerja kreatif, dan sama sekali nggak menutup kemungkinan untuk kategori lain.
Agenda Fresh antara lain untuk mengetahui siapa-siapa aja sih yang biasa kita temui ID-nya secara online, bisa ngobrol bareng untuk berbagi pengetahuan, sapa tau juga ntar ada training atau apa gitu.
Yang jelas, selamat untuk penyelenggara, pertemuan pertama Fresh kemarin sukses besar and… see you at the next re-Fresh-ment!
Leave a Reply