Hari ini, seperti biasa saya naik angkot menuju kantor. Karena saya naik angkot dengan trayek jarak dekat, maka sopir-nya sering berhenti untuk menunggu penumpang di hampir tiap gang yang dilewati (istilahnya ngetem). Biasanya ngetem berlangsung sekitar 2 menitan. Pada sebuah gang, pak sopir kembali ngetem for a minute. Tapi that’s it. Dia nggak manggil-manggil calon penumpang baru, dia nggak liat ke belakang untuk review apakah ada yang lagi jalan menuju angkotnya, dia hanya diam menunggu memandang jalanan di depannya dengan tatapan kosong.
Kemudian saat dia pikir waktu ngetem sudah selesai, dia menyerah dan jalan begitu saja. Padahal dari belakang ada calon penumpang yang sedang tergopoh-gopoh ingin menaiki angkotnya. Ia menyerah tepat saat ia akan menuai hasil. So, what’s the moral of the story?
Leave a Reply