Beberapa saat yang lalu saya berkesempatan mengunjungi Kandank Jurank Doank (KJD) bersama Samsung Hope Indonesia dan teman-teman blogger seperti Ndoro Kakung, Chika, Larasati Silalahi, dan Iqbal atas undangan dari Rama and Anan from Think.Web. (Oh ya, sahabat saya, Eel, juga ikutan!). Sudah lama sih ingin main ke tempat yang banyak disebut-sebut sebagai sekolah alam ini.
Begitu sampai di sana (ternyata nggak jauh-jauh amat, di daerah Bintaro), kami langsung disambut oleh penggagas dan pengelola KJD, Dik Doank. Sebelumnya, di atas mobil, saya sempat berusaha mengira-ngira bagaimana sosok Dik Doang itu. Yang saya tau dari televisi orangnya rame, lucu, pokoknya seperti komedian. Setelah bertemu langsung… ternyata oh ternyata… Dik Doank orangnya serius, sarat filosofi dan ‘dalem banget’. Semua yang ada di KJD ada arti dan filosofi-nya. Begitu juga setiap perkataan yang keluar dari mulutnya, penuh makna and inspirasi. Pokoknya hari itu judulnya inspiration overload!
Dik Doank adalah seorang yang percaya bahwa salah satu kunci sukses adalah kreatifitas. Maka ia pun mengajari anak-anak yang datang kesana untuk menggambar. Caranya mengajar juga unik. Ia membuka sesi belajar dengan memasukkan nilai-nilai saling menghormati antar agama dengan menggunakan gambar. Setelah itu, ia meminta anak-anak untuk berimajinasi menciptakan kendaraan paling sempurna di Dunia. Kendaraannya harus bisa digunakan di udara, air dan udara, harus punya senjata, tapi juga nyaman dengan berbagai fasilitas lengkap. Beberapa anak langsung corat coret berkreasi dengan imajinasi yang liar banget hehe.
Tentu saja saya langsung ikutan corat-coret di notepad 😛
Dari SMP saya suka menggambar, bikin komik, nulis puisi, nulis cerpen, dll. Tapi nilai matematika saya di bawah 5 saat ujian Ebtanas SMA hehe, nilai Fisika juga nggak bisa diharapkan. Dulu mungkin hitungannya saya nggak pintar. Tapi Dik Doank menekankan berkali-kali, anak yang lebih kuat otak kanannya atau yang lebih kreatif, bukan berarti nggak se-oke anak yang kuat otak kirinya. Karena anak-anak otak kanan ini adalah tipe pencipta. Well, creator & visioner adalah syarat mutlak jika kamu adalah seorang direktur. Seperti saya hihi 😛 Sampai sekarang saya masih suka corat-coret. Ternyata Majalah Cita Cinta mau memuatnya di halaman Sketsa Mode 😀 Thanks banget!
Baru-baru ini, kehidupan kreatif saya memasuki babak baru. Dulu, guru saya sempat memperkenalkan sistem Mind Map by Tony Buzan, yaitu cara memetakan pemikiran untuk membuat konsep penulisan. Saat itu saya memutuskan saya agak kurang cocok dengan sistem ini dan tetap lanjut dengan sistem linear biasa. Tapi setelah bertahun-tahun kemudian, suami saya tiba-tiba ‘tercerahkan’ dengan Mind Map, saya jadi ingin mencoba lagi. Ternyata asyik juga 😀
Dengan Mind Map, rasanya novel saya yang sempat stuck akan bisa segera dilanjutkan lagi. Intinya adalah dengan meletakkan kunci masalah di tengah-tengah, kemudian mengurai kata kunci tambahan yang bisa ditarik dari situ hingga tuntas lengkap dengan gambar-gambarnya untuk setiap kata kunci sehingga otak mudah mengingat.
Contohnya saat saya akan meeting dengan penyelenggara seminar entrepreneurship dari BSM, saya menyiapkan bahan meetingnya menggunakan Mind Map dan ternyata lebih lancar and fun 😀 Sederhananya seperti ini
Lebih bagus lagi kalo pake coretan tangan dengan warna-warni dan gambar-gambar seperti ini. Kalau mind map-nya dibuat untuk persiapan ujian, sesusah apapun pasti bakal sukses ujiannya hehe soalnya bakal nempel terus di otak!
Bagi yang tertarik ingin tahu lebih lanjut tentang Mind Map bisa baca disini atau bisa langsung praktek di Mind42. Let’s be creative!
Leave a Reply