Be the Agent of Change!
Posisi ibu sebagai agen perubahan itu penting sekali karena seorang Ibu memegang peran besar dalam mendidik anaknya, generasi penerus bangsa, dan menjaga stabilitas rumah tangga. Maka sewaktu saya diberitahu, akan berbicara mewakili Intel Indonesia dalam workshop membangun bisnis online di depan 300 ibu-ibu Dharma Wanita dari seluruh Indonesia dalam rangkaian acara National Women Conference 2010 organized by majalah Kartini, kalimat pertama yang muncul adalah: women empowerment. Dan yang kedua adalah: Gimana cara ngajarinnya ya?
Akhirnya saya memutuskan mengajari ibu-ibu membuat toko online sendiri dengan menggunakan Multiply. Platform gratisan yang paling lengkap saat ini, dan sudah dilengkapi dengan marketplace.
Saya di depan ditemani oleh Mbak Dhyoti Basuki yang cantik dari Intel Indonesia. Kenapa Intel? Ya… tentu berbisnis online perlu pake laptop atau desktop yang mumpuni. Dan Intel adalah otak dibalik laptop/desktop keren itu. Saya sendiri adalah pengguna Intel® Core™ i3 (desktop, untuk kebutuhan kelola toko online biasa sudah lebih dari cukup) dan Intel® Core™ i5 (Acer Aspire 4740G, untuk kebutuhan kerjaan yang banyak menyangkut multimedia). Nggak ada hassle lagi kalau kerja, pokoknya cepat dan lancar jaya! Sebenernya ada lagi varian Intel® Core™ i7, tapi kayaknya saya belum membutuhkannya. Lebih cocok buat profesional seperti animator atau fotografer yang butuh kecepatan tinggi untuk memproses pekerjaannya.
Anyway, saya mulai workshop dengan memperkenalkan apa itu bisnis online sambil cerita kalau ibu saya juga anggota Dharma Wanita dan punya bisnis online juga. Kalau ibu saya bisa, pasti ibu-ibu yang lain juga bisa kan Setelah little introduction, kami lanjutkan acara dengan workshop sekaligus challenge. Kelompok yang berhasil mengikuti step by step dari saya untuk membuat toko online, dan bisa membuatnya selengkap dan semenarik mungkin akan memenangkan satu paket Tupperware (favorite-nya ibu-ibu nih hehe).
Workshop ini seru banget, kebayang kan… ada ratusan ibu-ibu yang tidak familiar dengan laptop apalagi bikin sesuatu dengan itu Saya selalu encourage mereka untuk berani klik. Coba saja. Website-nya rusak nggak pa pa (asal bukan laptop-nya yang rusak *lirik mbak Dhyoti* hehe). Alhamdulillah, dari yang awalnya nemu tombol login aja susah banget, ibu-ibu sekarang bisa mengerti konsep yang saya bawakan dan bisa mengikuti step by step dengan baik. Bahkan mereka mengejar pingin punya buku Membuat Toko Online dengan Multiply buatan saya karena pingin mencoba sendiri di rumah. Masih ada nggak ya di pasaran? *lirik penerbit Media Kita*
I’m so happy! Semoga setelah workshop, benar-benar ada 300 toko online baru yang dikelola oleh ibu-ibu tersebut, sehingga tercipta keluarga yang lebih sejahtera dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di Indonesia. Amin….
8 Comments
Annas
Mantep sekali…
Kenapa multiply jeng? Kenapa bukan facebook? Kan usernya lebih banyak dan marketplacenya juga ada.
Curious aja, karena aku coba multiply malah mbingungi
Sukses dan keep share ya
[Reply]
Dr.acer Reply:
October 11th, 2010 at 10:15 pm
@Annas, Menurut info terakhir multiply cukup mudah di setup dan tidak terbatas dari Google crawl selian itu pemanfaatan multiply memang sudah lama dibandingkan dengan Facebook.
Mohon diluruskan jika salah
[Reply]
Ollie
Facebook sejatinya adalah social networking. Yang aku pengen ibu-ibu bikin di platform yang mirip toko online, dalam hal ini Multiply yang memang sudah banyak digunakan untuk jualan online. Ada berbagai fiturnya yang cocok jika dimanfaatkan untuk jualan. Dan yang terbaru ya itu, Multiply dukung penuh dengan membuatkan Marketplace
[Reply]
muhlis
salam keren banget postingannya ollie……
[Reply]
Yu2n
Acara yang keren banget mbak Ollie.
Kalo my mom sempat ikutan pasti beliau bersemangat tuh mencoba, beliau akrab dg perangkat laptop tp belum banyak aktivitas internetworking.
Yup, toko online dg multiply sudah banyak sekali skr dan pd sukses jualan tuh..
Maju terus wanita Indonesia!
[Reply]
Belajar ngeblog di BLOG
Diajari jg cara marketingnya jg donk. Itu yg sulit
[Reply]
heru purwanto
dari dulu aku kok ga paham ya tentang multiply, masih perlu banyak belajar kayaknya
[Reply]
sari purnama
saya blm banyak mengerti ini
[Reply]